Informasi Beasiswa PPA dan BBM 2012

Bagi mahasiswa FIP yang ingin memperoleh bea siswa silahkan mengambil aplikasi formulir permohonan bea siswa di Ruang TU FIP pada Sub Bagian Kemahasiswaan .

Kaleidoskop 2011

Rapat  evaluasi dan monitoring mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi



Menerima kunjungan Badan Eksekutif Mahasiswa Unesa pada 21 November 2011




Bersama Durotul Yatimah (dosen PLS FIP), dan Muh. Brian Al Rasyid (Ketua BEM FIP) dalam Sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa 2011 pada  6  Maret 2011

Dari kiri : Muhammad Amin Purnomo (Ketua BEM FIP) dan Asep Supena (Pembantu Dekan III FIP) dalam rapat  penentuan beasiswa PPA dan BBM 2011 pada 20 Januari 2011

Sebelum presentasi di depan juri





Rapat persiapan studi banding pada  5  Desember 2011

Mendampingi BEM dan ormawa UNJ Studi Banding ke UGM Yogyakarta  pada 13  Desember  2011

Bersama BEM dan ormawa UNJ di Unes Semarang  pada 12 Desember 2011


Outbond mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi di Lakespra Saryanto Jakarta pada 26-28 Desember 2010









Outbond Mahasiswa Bidik Misi UNJ Angkatan 2010

Sebanyak  330 (dari 450)  mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi  UNJ tahun 2010 mengikuti Outbond dan  Pelatihan  Kampung  Nusantara  di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Antariksa (LAKESPRA) Angkatan Udara   Saryanto Jakarta  selama 3 hari (26-28 Desember)  yang ditutup oleh  Komandan  Lakespra Bambang  Yudhadi   pukul  14.00  hari ini.



Pelatihan  ini  juga  memberikan  materi tentang  Program  Kreativitas  Mahasiswa (PKM),  Mahasiswa  Wirausaha  dan  Pendidikan  Karakter.  Bekerja sama dengan  lembaga  di bawah  naungan TNI  Angkatan Udara ini, mahasiswa  peserta pelatihan  dididik  untuk disiplin, semangat  dan  saling bekerja sama  sesama mereka  untuk mencapai  tujuan  bersama.

Latihan  evakuasi "penyandang tuna netra" dari daerah bencana ke tempat aman




Paling kiri : Kepala Seksi Evaluasi Pendidikan Rubiyanto (alumni FPOK UNJ 1992) 
Baret oranye di tengah :  Komandan Diklat  Bambang Yudhadi, Octo Rianto (kaus hijau- putih), Syamsi Setiadi (topi putih),  Syaifullah (baju kotak-kotak), Erika Takida (jilbab merah), Mustara (baju biru).

Makan siang terakhir




BEM UNJ dan Ormawa UNJ Studi Banding ke Unes dan UGM

Wakil Rektor Bidang  KemahasiswaanUniversitas Negeri Semarang (Unes)  Fathur Rahman menerima kenang-kenangan dari Kepala Bagian Kemahasiswaan UNJ Syaifullah disaksikan Presiden Mahasiswa Unes
Beberapa pejabat  bidang kemahasiswaan Unes


Sejumlah 72  pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa beserta  pengurus organisasi kemahasiswaan (ormawa) dan  para Sub Kepala Bagian Kemahasiswaan  UNJ  pada  12  dan  13  Desember 2011  melakukan studi banding ke Unes dan UGM.

Di Unes, Kabag. Kemahasiswaan UNJ, Syaifullah memberikan sambutan

Para Kasubbag. Mawa UNJ dari kiri : Rupadi Iman Diwasa (FT), Octo Rianto (FIP), Amalia Ifa Kartika (FBS), Sulyah (FIS),  Sakino (FMIPA) dan Uded Darussalam (FE)



Pada  dua kesempatan tersebut,     pengurus  BEM  UNJ  berdialog dan berdiskusi dengan  para  pengurus BEM tuan rumah. Di Unes mahasiswa UNJ  mengunjungi  sekretariat BEM dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Di UGM  mahasiswa  UNJ  juga  berdialog  dan berdiskusi dengan pengurus BEM dan UKM  selama hampir tiga jam. Sementara itu,  para Ketua Sub Bagian Kemahasiswaan UNJ didampingi Kepala Bagian Kemahasiswaan UNJ Syaifullah  berdialog dengan Direktur Kemahasiswaan UGM  Hariyanto dan beberapa stafnya di ruang  sidang Direktorat Kemahasiswaan UGM.

Wakil   Rektor  Bidang   Kemahasiswaan UGM Hariyanto bersama Kabag. Kemahasiswaan UNJ Syaifullah di UGM

Tuan rumah menerima tamu di Gedung Grha Sabha  Pramana  





Dari kiri : Octo Rianto, Sakino, Mujo Semedi, Rupadi Iman Diwasa dan Basuki  (UGM)


Direktur  Kemahasiswaan  UGM  Hariyanto menjawab  pertanyaan dari para Kasubbag. Mawa UNJ
Hasil  studi banding akan  kami  laporkan pada kesempatan  berikutnya.

Perpustakaan  UGM

Gedung Serba  Guna   Grha Sabha  Pramana



Rapat Persiapan Studi Banding ke Unes dan UGM



 Rapat  persiapan  studi banding BEM UNJ ke Universitas  Negeri  Semarang  (Unes) dan Universitas Gajah Mada (UGM) telah dilaksanakan di ruang sidang gedung rektorat  lantai 3 UNJ. Rapat yang dipimpin Kabag. Kemahasiswaan UNJ, Syaifullah  dan dihadiri oleh sekitar  40  mahasiswa pengurus BEM baik fakultas maupun jurusan di UNJ  dan juga  para  Kasubbag. Kemahasiswaan menyepakati jadwal keberangkatan dari kampus Daksinapati  yaitu pada tanggal  11 Desember 2011  sesudah  shalat Magrib dan tiba kembali ke Jakarta pada 14  Desember  2011 pukul  09.00  WIB.

Studi banding akan diikuti oleh  seluruh  ketua BEM  fakultas dan jurusan di UNJ  bersama  para  Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan serta  beberapa staf  urusan  kemahasiswaan berjumlah 70 orang  dan  mempergunakan  biro perjalanan  yang  sudah dipesan.

Sebagai  penanggungjawab  kegiatan  Kabag. Kemahasiswaan UNJ Syaifullah. Dia dibantu oleh  Humam (mahasiswa FIK)  dan  Ketua BEM UNJ  Adyt.  Para Ketua  BEM fakultas  diminta  segera  mengirimkan  daftar  nama  peserta  dari  BEM jurusan  di fakultasnya masing-masing. Setiap BEM jurusan hanya boleh mengirimkan satu orang. Peserta nanti dimohon memakai jaket  almamater.








Pada  rapat  ini  juga  diinformasikan  bahwa  ada  tambahan  dana  berasal dari APBN-P  untuk  kegiatan kemahasiswaan, yaitu  :
1. Bagi  UKM  tingkat  universitas  sebesar  Rp  4.000.000,-
2. Bagi  BEM  fakultas  sebesar  Rp  3.000.000,-
3. Bagi  BEM  jurusan  sebesar  Rp  2.000.000,-.
Untuk  pencairannya  harus  menyerahkan  proposal  kegiatan  paling lambat 9 Desember 201, pencairan dana  paling lambat  15  Desember 2011 dan SPJ paling lambat  25 Desember  2011.

















Penjelasan Pembantu Rektor III UNJ di depan Pengurus BEM Jurusan di UNJ

Fakhruddin Arbah
   
Di  depan  sekitar  empatpuluh   Ketua BEM  Jurusan di lingkungan Universitas  Negeri  Jakarta  dalam rapat persiapan studi banding ke Universitas  Negeri  Semarang  (Unes)  dan Universitas  Gajah Mada  (UGM)  pukul  4 sore  hari ini di ruang sidang lantai 3 gedung rektorat, Pembantu  Rektor  III  UNJ,  Fakhruddin Arbah  memberikan  penjelaskan    seputar  berita  tentang  dirinya  di  media massa  baru-baru ini. Berikut  penjelasannya.

"Saya  perlu  menjelaskan masalah ini di depan anda  semua karena  ini  menyangkut  nama  UNJ. Sebagai  pejabat  pembuat komitmen, saya  bertindak atas  nama Rektor  UNJ. Pada  tahun 2010,  rencana awal  yang  akan  menjadi pejabat pembuat komitmen pengadaan peralatan lab adalah Ketua  BAUK, namun tidak  dibolehkan karena  dia sudah  menjadi  pejabat pembuat komitmen  dan  juga  akan  pensiun. Kemudian Pak Rektor  memilih  Pemimpin  P2T UNJ, tapi juga  tidak  memenuhi syarat  karena  yang  boleh  adalah  yang duduk sebagai  pejabat struktrural.  Akhirnya  Pak Rektor  memilih saya dan  saya menerima dan bertekad  akan  memegang jabatan ini dengan  sebaik-baiknya.Sekarang menyesal juga saya menerima jabatan ini."

"Selama  24  tahun  saya  bekerja di UNJ, saya menjaga benar  pekerjaan saya.  Sebetulnya tidak ada masalah sampai  Nazaruddin  tertangkap  dan  semua  perusahaannya  ditelusuri  sampai  ditemukan perusahaan yang dikelola oleh isterinya  yang  mendapat  order  pekerjaan  dari  pemerintah  pada beberapa perguruan  tinggi termasuk UNJ. Dari  penelusuran itu, didapatlah  angka Rp  7,6  trilyun.  Lalu KPK  masuk  dan  menelusuri  dokumen di sini, bertemu dan bertanya kepada  saya, ketua Panitia lelang  dan beberapa  pihak terkait. Sampai saat  penelusuran KPK selesai, tidak ada apa-apa. Sampai  akhirnya  tiba-tiba kejaksaan  mengeluarkan surat yang berisi  saya  dan  seorang dosen fakultas teknik sebagai tersangka  pengadaan peralatan lab UNJ, tanpa pernah  saya dipanggil  dan ditanyai. Ketika saya bertanya dari mana mereka bisa memutuskan saya tersangka sementara mereka belum pernah memanggil saya ? Mereka menjawab :" Ini delik aduan. Ada pihak yang mengadu kepada kami."  Saya  mau  bertanya kepada  teman-teman ada apa ini ?  Apakah boleh  satu  kasus  yang sama diperiksa oleh dua lembaga negara ?  Dari  KPK sendiri belum ada  pernyataan apa-apa, tiba-tiba dari kejaksaan sudah  mengeluarkan surat  bahwa saya  menjadi tersangka. Jangan-jangan nanti dari Bareskrim Polri juga akan memeriksa."

"Selama  24  tahun  saya  bekerja di UNJ, belum pernah saya  mengalami  yang seperti ini. Saya menjaga benar  nama baik saya dan nama baik UNJ dan saya  mengawal  semua  proses sesuai  ketentuan. Kalau ada  orang dari panitia lelang  yang  berbuat tidak jujur  tanpa sepengetahuan saya, tentu saya tidak tahu. Sampai saat ini, saya tidak menerima  satu rupiah pun dari  mana pun  yang  berkaitan dengan  pengadaan barang itu. Saya sebagai pembantu rektor hanya  menerima tunjangan Rp 500 ribu  dipotong pajak  menjadi Rp 425.000,- per bulan yang memang menjadi hak saya. Demi  Tuhan (sambil menunjuk dengan tangan kiri ke atas) saya tidak  membawa  serupiah pun ke rumah dan  saya  akan  menghadapi proses hukum ini  sampai  selesai  sehingga terbukti saya tidak bersalah."

"Kalau  dikatakan  saya  me-"mark-up"  harga  barang lab yang dibeli,  kami  memakai  PHS  (Pedoman Harga  Setempat)  yang  dibuat bukan oleh  saya. Saya  bertugas  hanya  mempelajari dokumen, membaca dan menandatanginya, bukan  mengecek harga barang. Karena  penetapan harga barang bukan saya yang membuat. Tapi saya tetap bertanggungjawab  karena saya yang menandatanganinya. Saya  memikul beban  moral yang sangat  berat, karena kerabat saya, teman-teman saya dan juga teman-teman anak  saya  bertanya tentang masalah ini. Belum pernah saya  mengalami hal sangat berat seperti ini sebelumnya sehingga saya berfikir ini adalah  jalan hidup yang harus saya lalui. "